Kekuatan Doa dan Kehangatan Keluarga Pesantren, Pecandu Lepas dari Jerat Narkoba

MADIUNTIMES, MALANG – Mentari beranjak terbenam ketika MalangTIMES berkunjung ke pondok pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh di kawasan Joyo Grand Tlogomas Kota Malang. Dari pintu gerbang, kira-kira 15 menit tibalah kami di pondokan pecandu narkoba. Terdapat pagar yang memisahkan dengan bangunan ponpes. Di dalam areal khusus itu, berdiri masjid cukup luas. Di area itu pula disediakan rumah-rumah sederhana untuk keluarga yang ingin menginap.
Area pondokan bagi pecandu narkoba terletak di seberang masjid. Melangkah masuk, rak-rak sepatu tersusun rapi di depan pintu kaca. Kami pun masuk. Sore itu, mereka sedang membersihkan kamar. Kamar yang mereka tempati mampu menampung hingga sepuluh orang. Ruangan itu dilengkapi tempat tidur beserta almari bagi masing-masing orang. Di pojok ruangan berdiri EJ. Tingginya sekitar 173 sentimeter. EJ memakai baju koko lengan pendek warna putih yang kontras dengan kulitnya yang sawo matang.
EJ datang dari Lombok. Ia baru menginjakkan kaki sekitar satu bulan di Ponpes Bahrul Maghfiroh. "Saya dari Lombok Barat. Baru sebulan disini. Dahulu pakai narkotika karena pengaruh pergaulan di SMP. Pakai shabu-shabu dan ganja. Pernah saya dipenjara selama satu tahun. Tapi ya itu tetap makai. Kalau overdosis dulu pernah pas SMA sampai dirawat selama tiga hari di rumah sakit," cerita pria berusia 24 tahun ini.
Sore itu, tak ada aktivitas berarti yang EJ lakukan. Menurutnya, waktu tersebut dipakai para mantan pecandu untuk aktivitas bebas. EJ pun memilih bermain tenis meja. Di areal pondokan, ada ruang serba guna. Di sanalah para pecandu yang kini berubah menjadi santri melakukan berbagai kegiatan terutama berolahraga. "Ada juga musik tapi ruangan masih diperbaiki," kata dia.
Baru sebulan di ponpes, EJ mengaku batinnya tenang. Sorot matanya berbinar. Kebahagiaan seolah terpancar dari dirinya. Dia tak mau lagi mengulangi kesalahan. EJ menggeleng-gelengkan kepala ditanya masih maukah memakai narkoba. "Enggak mau lagi," ucapnya.
Pintu taubat digapai EJ dengan kesungguhan. "Saya merasa disini suasana kekeluargaan. Saya merasa tidak sendiri. Itulah yang membuat saya bisa tidak mau lagi pakai. Tidak tidak mau lagi," tegasnya.
Di lingkungan ponpes kekeluargaan mereka bangun dengan banyak cara. Mereka melakoni kegiatan sharing atau berbagi pengalaman. Disana mereka berbagi keluh kesah tentang berbagai hal terutama kisah kelam. Momen ini terjadwal yakni pada pagi hari dan lepas salat Isya. Narkoba membuat belasan dari mereka harus rela terpisah dari sanak keluarga. Terasing dari pergaulan. Di ponpes Bahrul Maghfiroh lah mereka seolah merengkuh kembali kehangatan sebuah keluarga.
EJ tidak sendiri. Ada 18 mantan pecandu yang nyantri di Ponpes Bahrul Maghfiroh. HR bahkan nyaris menyerah. Pria asal Banjarmasin itu bolak-bolak masuk panti rehabilitasi. Hasilnya nihil. Jalan sembuh HR adalah mendekat pada Allah SWT di lingkungan pondok pesantren.
"Saya pakai pil, shabu-shabu, ditambah juga kecanduan alkohol. Sudah tiga kali masuk panti rehabilitasi tapi ternyata tetap saja makai. Akhirnya sempat mau nyerah sampai sama orangtua dikirim ke Malang. Disini saya nyaman karena diajari mengaji dan dengan doa-doa yang dibaca pak Ustad alhamdulillah tidak pernah merasakan sakit lagi," terang pria berusia 20 tahun itu.
Pondokan khusus bagi pecandu narkoba merupakan bentuk kerjasama Ponpes Bahrul Maghfiroh dengan Kementerian Sosial. Pesantren yang didirikan almarhum KH Lukman Al Karim itu ditunjuk sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL). Penunjukkan ponpes Bahrul Maghfiroh lantaran sejak tahun 1995 pondok tersebut berhasil menyembuhkan pengguna narkoba.
Apa metode yang dipakai? Selain mengaji dan berdoa kepada Allah SWT mereka punya obat sederhana tapi mujarab membuat pecandu berhenti gunakan narkotika.
Simak ulasan menarik tentang kisah pecandu narkoba nyantri di pondok pesantren hanya di MalangTIMES. (*)
-
Debat Capres Kedua Diwarnai Ledakan Bom, Ini Ceritanya
Debat Calon Presiden (Capres) kedua malam ini yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) nampaknya tidak sepenuhnya aman. Dalam nonton bareng debat yang ada di Parkir Timur Senayan Gelora Bung Karno itu diwarnai dengan ledakan bom sekitar pukul 20.0
-
Angkutan Liar Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Trolly Taxi di Jalur Aktif Kereta
Transportasi publik merupakan salah satu sarana terpenting di setiap negera di dunia.
-
Suami di Blitar Tega Bunuh Istri dan Anak Balitanya dengan Cara Sadis
Awal tahun yang kelam bagi pasangan suami istri Nardian (38) dan Sri Dewi (38) asal Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
-
Akhirnya Minta Maaf, Ini 17 Cuitan Fadli Zon tentang Puisi Doa yang Ditukar
Setelah lama polemik puisi kontroversial Fadli Zon berjudul "Doa yang Tertukar" ramai di jagad maya kini mulai reda.
-
"Miskin" Referensi Kultural, Batik Malangan Masih Berkutat pada Pencarian Identitas
Malang adalah sejarah peradaban Nusantara. Berbagai kerajaan besar tumbuh dari kejayaannya.
-
Sambut HSPN, DLH Pemkab Blitar Gelar Aksi Kali Bersih
Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Blitar dan masyarakat melakukan aksi kali bersih di Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Minggu (17/2/2019). Aksi yang bertujuan menjaga kelestarian alam dan lingkungan digelar dalam rangka menyambut Hari Bers
-
Wali Kota Malang Ingatkan Dewan Masjid Ajak Jamaah Salat Tepat Waktu
Wali Kota Malang Sutiaji kembali mengajak warga Kota Malang untuk salat lima waktu tepat waktu. Selain sudah diterapkan di beberapa perkantoran Pemerintahan Kota Malang, ajakan salat tepat waktu itu juga ditujukan melalui Dewan Masjid.
-
Selamatan Sumber Andhong di Kampoeng Wisata De Berran, Dewanti Sebut Pelataran Surga
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bersama organisasi perangkat daerah saat bertandang di Kampoeng Wisata De Berran, Dusun Gondorejo, Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu. Mereka datang untuk melakukan selamatan Sumber Andhong, Minggu (17/2/2019).
-
Perda Retribusi Jasa Umum Baru Hitungan Bulan, Wabup Malang Minta Perda Baru tentang Parkir
Ada yang ganjil dengan permintaan Wakil Bupati (Wabup) Malang Sanusi terkait pernyataannya mengenai peraturan daerah (perda) retribusi jasa umum. Khususnya mengenai retribusi perpakiran yang dianggapnya telah usang dan tidak sesuai kondisi saat ini.
-
Dikira Sehat, Tujuh Makanan Ini Ternyata Berbahaya bagi Tubuh
Mengonsumsi segala jenis olahan makanan tentu menjadi kebutuhan tubuh. Selain untuk kebutuhan mengenyangkan dan menambah energi, makanan yang dikonsumsi tentu harus memiliki kadar gizi yang tepat dong ya.
-
Tagar Uninstall Jokowi Mewabah, Warganet Luar Negeri Kebingungan, Masyarakat Menyayangkan
Kembali dunia maya diguncang dengan perang tagar (tanda pagar). Masih tidak jauh dengan persoalan saling dukung capres dan cawapres 2019. Dukungan yang terkadang membuat masyarakat geleng kepala dibuat bingung bahwa segala sesuatu dengan mudahnya dijadik
-
PMK Surabaya Minta Warga Terdepan jika Ada Kebakaran, Mengapa?
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) rutin menggelar simulasi mitigasi bencana kebakaran di perkampungan padat penduduk. Kali ini, simulasi dilaksanakan di Kampung Keputran Kejambon II, Kecamatan Genteng, Surabaya, Sabt
Informasi pemasangan iklan
hubungi : info[at]madiuntimes.com | marketing[at]madiuntimes.com